4 research outputs found

    The Dynamics of Indonesian Banking Competition 2006 – 2013

    Get PDF
    There have been many views and hypothesis regarding the impact of competition on banking performances and stability. In order to find the optimum level of competition, we should start by measuring the level of competition in the industry. This article shows the development of competition level in Indonesian banking, measured with four different methods (Concentration ratio, Herfindahl-Hirschmann Index, H-statistic, and Lerner Index). We found that concentration in deposit and loan markets have become slightly more concentrated, with increasing market power indicated by Lerner Index. We also found that Lerner Index of Indonesian banking have a bimodal distribution, which indicates that Indonesian banking tend to be divided into two clusters based on its market power. On the other hand, development of H-statistic illustrates different tendencies where it indicates that banking market power is diminishing. The different result indicates that, even if the overall assets of Indonesian banking have become more productive, it has become more costly for them to earn new assets. Therefore we recommend Indonesian banking to do consolidations in order to gain economies of scale and scope in earning new assets

    Risiko Sistemik Perbankan Indonesia

    Full text link
    Studi ini menelaah penggunaan Altman Z-score sebagai sebuah indikator untuk menggambarkan kesehatan bank secara individual dalam konteks stabilitas industri perbankan. Terhadap 77 bank umum di Indonesia, masing-masing dengan 96 periode waktu (bulanan 2006 - 2013), dihitung nilai Altman Z-score (ZSCORE). Rasio simpanan suatu bank di bank lain dalam portofolio asset bank tersebut dipakai sebagai indikator keterkaitan bank tersebut dengan bank lain (GIRO), sedangkan rasio simpanan masyarakat di suatu bank dibandingkan dengan total kewajiban bank tersebut menjadi indikator ketergantungan bank dengan pasar input (DPK). Uji stasioneritas terhadap data runtut waktu menghasilkan dua kelompok bank: bank dengan ZSCORE stasioner dan bank dengan ZSCORE tidak stasioner. Rata-rata ZSCORE bank dengan ZSCORE tidak stasioner lebih tinggi dari rata-rata ZSCORE bank dengan ZSCORE stasioner. Dari regresi atas data panel ditemukan bahwa ZSCORE meningkat baik karena GIRO meningkat atau karena DPK turun pada 1 atau 2 bulan sebelumnya. Pengaruh Perubahan GIRO terhadap ZSCORE lebih besar di kelompok bank dengan ZSCORE tidak stasioner. ZSCORE dapat menangkap Perubahan tingkat kesehatan atau keamanan bank yang diakibatkan oleh Perubahan keterkaitan bank dengan bank lainnya dan kerentanan bank di pasar input. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menemukan indikator individual bank dalam konteks stabilitas industri perbankan
    corecore